detakkampar.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel di tiga wilayah tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan di situs Kemlu RI pada Minggu, 4 Agustus 2024, pihak Kemlu menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan bagi WNI.
Kemlu mengamati perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah yang semakin memburuk dan mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel hingga kondisi keamanan membaik. Mereka juga memberikan peringatan khusus kepada WNI yang sudah berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan oleh perwakilan RI di negara-negara tersebut.
” Baca Juga: Silaturahmi Dasco dan Habiburokhman dengan Aktivis 98 “
Kemlu RI mengeluarkan imbauan khusus bagi WNI di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut mengingat situasi yang semakin tidak kondusif. WNI diimbau untuk selalu siap menghadapi situasi darurat dan mengikuti instruksi dari perwakilan RI yang ada di lapangan. Selain itu, bagi WNI yang membutuhkan bantuan, Kemlu menyediakan beberapa nomor hotline yang bisa dihubungi, yaitu KBRI Beirut di nomor +961 7 0817 310, KBRI Tehran di nomor +989 0 2466 8889, KBRI Amman di nomor +962 7 7915 0407, dan Direktorat Pelindungan WNI di nomor +62 812 9007 0027.
Ketegangan di wilayah tersebut meningkat setelah tuduhan dari Teheran, bersama dengan Hamas dan Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Rabu sebelumnya. Haniyeh tewas sehari setelah serangan yang diklaim oleh Israel menewaskan kepala militer Hizbullah, Fouad Chokr, di dekat Beirut. Hizbullah merespons dengan meluncurkan puluhan roket Katyusha ke arah Israel. Menyatakan bahwa serangan tersebut sebagai balasan atas serangan Israel terhadap Lebanon.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negaranya berada pada “tingkat kesiapan yang sangat tinggi”. Untuk menghadapi berbagai skenario, baik defensif maupun ofensif. Pernyataan ini menunjukkan bahwa situasi di wilayah tersebut dapat berubah dengan cepat dan berpotensi membahayakan WNI yang berada di sana.
” Baca Juga: Arab Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon “
Dengan memperhatikan eskalasi konflik yang terjadi, Kemlu RI menekankan pentingnya tindakan pencegahan dan keselamatan bagi WNI. Selain menghindari perjalanan ke wilayah-wilayah tersebut, WNI juga diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan situasi. Melalui sumber informasi resmi dan menghindari area-area yang berpotensi menjadi lokasi konflik. Keselamatan dan keamanan WNI menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil oleh Kemlu RI.
Secara keseluruhan, imbauan ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk melindungi warga negaranya di luar negeri. Khususnya di wilayah yang mengalami ketegangan dan konflik. Dengan mengikuti imbauan dan instruksi dari Kemlu. Diharapkan WNI dapat terhindar dari risiko yang tidak diinginkan dan tetap aman di tengah situasi yang tidak menentu.