Serangan Israel terhadap Sekolah di Jalur Gaza

detakkampar.co.id – Pada Jumat, 7 Juni 2024, militer Israel melancarkan serangan terhadap sebuah sekolah di Jalur Gaza. Ini dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Menurut klaim militer Israel. Serangan ini menargetkan pasukan Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di lokasi sekolah yang terletak di kamp pengungsi Al-Shati, di Gaza utara. Serangan tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka. Ini merupakan insiden kedua dalam dua hari berturut-turut di mana fasilitas pendidikan diserang oleh Israel. Sehari sebelumnya, pada Kamis, 6 Juni 2024, serangan Israel juga menghantam sebuah sekolah UNRWA lainnya di Gaza tengah, menewaskan 37 orang.

” Baca Juga: Blusukan Sudaryono di Pasar Rejowinangun “

UNRWA dan Situasi di Gaza

UNRWA telah memainkan peran penting dalam operasi bantuan di Jalur Gaza selama perang delapan bulan antara Israel dan Hamas. Fasilitas-fasilitas UNRWA telah menjadi tempat penampungan bagi warga sipil yang mengungsi dari konflik. Meskipun demikian, lebih dari 180 fasilitas UNRWA. Termasuk tempat-tempat penampungan bagi pengungsi, telah dihantam sejak perang dimulai, menurut juru bicara UNRWA Juliette Touma. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 440 orang telah tewas saat berlindung di bawah bendera PBB. Touma juga menegaskan bahwa UNRWA telah membagikan koordinat semua bangunannya di Gaza dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik. Termasuk tentara Israel.

Tuduhan dan Tanggapan

Militer Israel berulang kali menuduh Hamas dan militan Gaza lainnya bersembunyi di sekolah-sekolah dan rumah sakit. Tuduhan ini dibantah oleh Hamas. Dalam sebuah pernyataan, Hamas mendesak dilakukannya investigasi internasional atas “kejahatan ini” dan menuntut pertanggungjawaban serta hukuman bagi para pemimpin Israel. Hamas menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas UNRWA. Seharusnya aman dari pengeboman, merupakan pelanggaran berat dan menuntut keadilan bagi para korban.

Baca Juga :   PLTS di Indonesia: Menuju Solusi Energi Terbarukan

Konteks Konflik

Perang di Gaza meletus setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.194 orang menurut angka resmi Israel. Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 36.731 orang di Gaza. Mayoritas adalah warga sipil, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas. Serangan terhadap sekolah-sekolah dan fasilitas lainnya di Gaza menambah penderitaan warga sipil yang sudah sangat terdampak oleh konflik berkepanjangan ini.

” Baca Juga: Taylor Swift Konser di Inggris, Ekonomi Melonjak Rp20 Triliun “

Seruan untuk Transparansi

Menanggapi serangan israel, Amerika Serikat mendesak Israel untuk lebih transparan mengenai serangan terhadap sekolah di Gaza. Permintaan ini mencerminkan kekhawatiran internasional terhadap dampak serangan tersebut. Terhadap warga sipil dan perlindungan terhadap fasilitas PBB yang seharusnya menjadi tempat aman bagi pengungsi. Kejadian ini menyoroti perlunya langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi warga sipil dan menegakkan hukum humaniter internasional dalam situasi konflik.

error: Content is protected !!